TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Boediono (33), si pelaku jahit mulut dilarikan ke UGD Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, karena kondisinya yang semakin melemah. Ia bersama 27 rekan lainnya adalah warga Pulau Padang yang menolak pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) di wilayah tersebut dengan aksi nekatnya.
"Ia lemas karena memang kurangnya asupan makanan," kata Bin-bin Firman, kepada Tribunnews.com, Selasa (27/12/2011), di Jakarta.
Boediono bukan korban pertama. Beberapa waktu lalu saat aksi jahit mulut pindah ke Istana, tujuh orang dilarikan ke rumah sakit. Selain itu kemarin Azim yang juga mengalami dehidrasi sempat dibawa ke UGD.
Meski aksi mereka sudah lebih dari dua minggu, namun belum ada sinyal positif dari pemerintah agar mencabut izin perusahaan PT RAPP yang dianggap merusak ekologi wilayah seluas 110.000 Ha tersebut.
Saat berita ini diturunkan, ratusan petani yang menginap di gerbang DPR RI, siang ini mendatangi Kementerian Kehutanan untuk memberi kejelasan mengenai nasib mereka yang jadi tak terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar